Nilai UAN kembali dinaikkan, bukanlah sebuah solusi..  

Posted by heru mudiyanto in

Nilai UAN kembali dinaikkan, bukanlah sebuah solusi..

Pada tahun ajaran mendatang( 2008/2009 ),Dinas Pendidikan telah mengambil ancang-ancang untuk kembali menaikkan nilai standar kelulusan dari 5,01 menjadi 5,25 atau bahkan lebih.Memang sebuah keputusan yang sangat kontrofersial mengingat banyak pihak yang tidak setuju dengan kenaikan nilai standar kelulusan ini.Apalagi,dengan ditambabahnya jumlah mata pelajaran yang Di UN-kan,tentu hal itu menjadi sebuah beban yang berat untuk siswa.

Pada dasarnya,sebenarnya UAN ( Ujian Akhir Nasional )bertujuan untuk mengukur tingkat pendidikan di Indonesia,namun agaknya hal itu sulit dilkukan mengingat banyaknya pihak-pihak yang melakukan kecurangan dalam UAN tersebut.Tentu tujuan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak akan tercapai kalau Banyak pihak yang melakukan kecurangan.

{ gimana bisa ngukur kualitas pendidikan tho..kalo siswa,atau guru atau yang laen-laennya nglakuin kecurangan..jadi data tingkat pendidikan sama aja boong donk}

Nah,hal ini tentu sangat memprihatinkan,namun tampaknya Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Bapak () tidak mempedulikan hal tersebut.Pemerintah terus saja menaikkan nilai standar kelulusan UAN,dengan alasan untuk mengejar ketertinggalan dengan Negara-negara lain seperti Malaysia atau Singapura yang nilai standar kelulusan Ujiannya sudah mencapai 7,0

{lha ..wong Singapura dan Malaysia aja standar nilai kelulusannya sudah mencapai 7,0..masa kita masih 5,0 saja ..apa kata dunia ….}

Itulah alasan pemerintah kepada masyarakat umum.Tapi menurut saya sebagai pelaku pendidikan atau objek pendidikan (siswa )kalau boleh saya berpendapat,”mbo’ya melek tho pak..wajar aja kalo Singapura atau Malaysia nilai standar kelulusannya tinggi karena sarana dan pra sarananya memadai..nah kalo kita..?paling cuman beberapa gelintir sekolah aja yang fasilitasnya lengkap,itupun lokasinya paling di kota-kota besar.nah coba pikirin kalo sodara-sodara kita yang hidup di kota kecil kaya papua,NTB,NTT,dll. bagaimana nilai standar kelulusannya bisa tinggi kalo sekolah saja hampir rubuh semua..”

Belum lagi masalah kurikulum yang selalu berubah-ubah..tentu ini sangat membingungkan bagi pelaku pendidikan,dalam kasus ini adalah murida dan guru-guru pengajar.Tentu saja saya sebagai murid bingung kalau setiap tahun terjadi perubahan kurikulum,jadi kita tidak mengerti apa yang di kehendaki oleh pemerintah.Hal serupa juga dialami oleh guru-guru dalam mengajar di lapangan( sekolah ).Bahkan saya menemui salah seorang guru SD yang tidak tahu apa itu kurikulum yang sedang diterapkan dan bagaimana materinya dan seluk beluknya tentang kurikulum tersebut.Al hasil guru itu dalam satu tahun pelajaran tidak mengerti apa itu isi dari kurikulum baru yang diterapkan pemerintah (pada saat itu KTSP).

{nah lho…jadi gimana siswa bisa belajar dengan bener kalo gurunya aja ga ngerti isi dari kurikulum tersebut..}

Ada sebuah cerita yang menurut saya dapat menjadi sebuah solusi untuk dunia Pendidikan di Indonesia,

Ada sebuah jangkrik yang akan berlomba melompat dengan sebuah kelinci,tentu di atas kertas,kelincilah yang akan menang,karena memiliki lompatan yang lebih jauh dengan jangkrik.Dan pada akhir perlombaan,memang kelincilah yang keluar sebagai pemenangnya,tetapi sang jangkrik tertawa dengan keras.
Kelinci :”kenapa kamu tertawa padahal kamu kan kalah jangkrik..?”
Jangkrik :”kamu tahu,kalau tadi saya bisa melompati sebuah selokan disana,sebenarnya dari dulu saya mencoba untuk melompati selokan itu,tapi saya tetap tak bisa.baru kali ini ketika saya berlomba denganmu aku bisa melompati selokan itu
Kelinci masih tak mengerti mengapa si jangkrik girang sekali dengan hanya melompati sebuah selokan..padahal menurut kelinci hal itu bukanlah istimewa karena dia bisa melakukannya setiap hari..

{Prestasi seseorang atau sebuah bangsa tidak bisa diukur dengan membandingkan dengan orang/bangsa lain..kita dikatakn lebih maju atau berprestasi karena kita telah melakukan sebuah “lompatan”dalam diri kita sendiri sehingga kita lebih baik daripada hari kemarin…}

Jadi kita tidak usah susah-susah untuk menyamai nilai standar kelulusan Negara lain.yang penting apakah sekarang dengan nilai kelulusan yang semakin tinggi kita telah melakukan” lompatan” atau tidak untuk membuat bangsa ini lebih baik daripada yang lalu-lalu.

This entry was posted on Rabu, 09 Juli 2008 at Rabu, Juli 09, 2008 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar